SELAMAT DATANG DI BLOG STKIP HAMZAR DAN MENGUCAPKAN : SELAMAT ATAS BERDIRINYA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZAR KABUPATEN LOMBOK UTARA. Izin KEMDIKNAS RI, Nomor: 04/D/O/2011, Tanggal 7 Januari 2011. Kampus Induk: Komplek Perguruan Yayasan Maraqitta'limat Lokok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan

Senin, 21 Februari 2011

Hikmah Maulid Nabi Muhammad Saw

Oleh: Drs. H. Imron Rosadi
BARU beberapa hari lalu, umat Islam memperingati Maulid Nabi atau kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, yang merupakan hari libur nasional.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, di sejumlah tempat ada yang memperingatinya dengan meriah, namun ada pula yang berlangsung sederhana. Akan tetapi, perayaan maulid di beberapa daerah sudah menjadi tradisi. Bahkan ada yang mengarah ke praktik syirik, dengan mengadakan berbagai sesajian, berkurban untuk alam, laut, misalkan pemubaziran makanan atau harta, praktik yang mengancam jiwa dengan berdesak-desakan atau rebutan makanan dan lainnya, yang bertentangan dengan syariat Islam.

Di balik semua perayaan yang berlangsung tersebut, hal yang paling penting adalah makna, agar perayaan tersebut bukan sekadar seremonial belaka.

Peringatan maulid dalam rangka mengingat kembali sejarah kehidupan Rasulullah SAW, mengingat kepribadian beliau yang agung, mengingat misinya yang universal dan abadi sebagai rahmatan lil'alamin. Ada baiknya, umat Islam mengambil hikmah dari Maulid Nabi tersebut.

Setelah Rasulullah SAW wafat, seketika itu pula Kota Madinah bising dengan tangisan umat Islam; antara percaya-tidak percaya, Rasul Yang Mulia telah meninggalkan para sahabat.

Di tengah kebisingan tersebut, seorang Arab Badui menemui Umar dan dia meminta, "Ceritakan padaku akhlak Muhammad!". Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab Badui tersebut menemui Bilal. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yang sama, Bilal pun menangis, ia tak sanggup menceritakan apa pun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tersebut menjumpai Ali bin Abi Thalib.

Orang Badui ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi. Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad.

Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad. Dengan berharap-harap cemas, Badui ini menemui Ali. Ali dengan linangan air mata berkata, "Ceritakan padaku keindahan dunia ini!." Badui ini menjawab, "Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini...." Ali menjawab, "Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Rasulullah. Sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh Muhammad memiliki budi pekerti yang agung! (Q.S. Al-Qalam (68): 4)"

Badui ini lalu menemui Siti Aisyah r.a. Istri Nabi yang sering disapa "Khumairah" oleh Nabi ini hanya menjawab, khuluquhu Alquran (Akhlaknya Muhammad itu Alquran). Seakan-akan Aisyah ingin mengatakan bahwa Nabi itu bagaikan Alquran berjalan. Badui ini tidak puas, bagaimana bisa ia segera menangkap akhlak Nabi kalau ia harus melihat ke seluruh kandungan Alquran. Aisyah akhirnya menyarankan Badui ini untuk membaca dan menyimak Q.S. Al-Mu'minun (23): 1-11.

Oleh karena itu, jika kondisi kehidupan kita ingin berubah, maka yang harus kita lakukan adalah berani merubah kebiasaan hidup saat ini.

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah segala sesuatu yang ada pada diri mereka sendiri." (Q.S.23. Ar-Ra'du : 11).

Imam Ibnu Atho'illah dalam kitab Al-Hikam menyatakan: "Bagaimana mungkin keadaanmu akan berubah menjadi luar biasa, sedangkan kamu belum mau merubah kebiasaan-kebiasaaan hidupmu".

Adanya kesungguhan dalam mengikuti teladan Rasulullah SAW secara utuh dalam mengarungi perjuangan hidup ini, adalah kunci menuju kehidupan umat yang lebih maju dan bermartabat di masa yang akan datang. Wallahualam. (Penulis adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bandung Barat)** Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar