Mungkin tidak banyak yang mengenal sosok seorang ulama sufi ini, tetapi tidak bisa dipungkiri ulama inilah yang juga telah banyak berjasa dalam mengembangkan ajaran Islam di pulau Lombok.
Dialah Muhammad Zainuddin, nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya sejak lahir sekitar tahun 1912 di Desa Mamben Lauq, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur-NTB. Ayah beliau bernama TGH. Arsyad, yang saat itu menjadi penghulu (tokoh agama. Dan ibunya bernama Inaq Makenun. Kehidupan keluarga beliau cukup sederhana dan agamis.
TGH.M. Arsyad, selain sebagai seorang tokoh agama, juga pada waktu itu sangat gigih menentang penjajahan Jepang di Indonesia. Sehingga beliau bersama santrinya memimpin langsung penyerangan ke markas Jepang yang terletak di Wanasaba-Lombok Timur, yang menyebabkan salah seorang santrinya gugur di medan pertempuran.
Seperti kebanyakan anak lainnya, beliau tumbuh dan berkembang secara wajar. Dari masa kanak-kanak, Zainuddin kecil dalam pergaulannya sehari-hari selalu mencerminkan sifat-sifat terpuji, hormat terhadap orang yang tua, dan sopan kepada sesama. Tidak heran, ketika masa kecilnya banyak orang yang sayang pada dirinya.
Karena mendapat pendidikan agama sejak dini, membuat sifat dan sikap kepemimpinannya sudah mulai nampak terutama dalam pergaulannya sehari-hari, sesuai dengan ajaran agama Islam yang diyakini kebenarannya.
Ketika usia Zainuddin menginjak empat tahun, beliau diasuh oleh Amak Ismail dan Inaq Isah yang sekaligus sebagai orang tua angkatnya. Karena pada saat itu, kedua pasangan ini belum dikaruniai seorang anak. Kendati demikian, Zainuddin kecil sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.
Berada di buaian dan belaian kasih sayang orang tua angkat, tidak serta merta beliau di lepas begitu saja oleh TGH.M. Arsyad. Dengan penuh rasa kasih sayang, beliau dididik dengan ajaran agama. Sehingga orang tua beliau memiliki peran ganda, yaitu disatu sisi sebagai orang tua, dan disisi lain sebagai sosok guru yang sangat dihormati.
Mendapat pendidikan dari sang ayah yang cukup disiplin, membuat sosok Zainuddin kecil cukup cerdas, jujur, rendah hati baik budi pekertinya dan semakin nampak jiwa kepemimpinannya, walaupun diusia yang masih belia. Bersambung
Dialah Muhammad Zainuddin, nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya sejak lahir sekitar tahun 1912 di Desa Mamben Lauq, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur-NTB. Ayah beliau bernama TGH. Arsyad, yang saat itu menjadi penghulu (tokoh agama. Dan ibunya bernama Inaq Makenun. Kehidupan keluarga beliau cukup sederhana dan agamis.
TGH.M. Arsyad, selain sebagai seorang tokoh agama, juga pada waktu itu sangat gigih menentang penjajahan Jepang di Indonesia. Sehingga beliau bersama santrinya memimpin langsung penyerangan ke markas Jepang yang terletak di Wanasaba-Lombok Timur, yang menyebabkan salah seorang santrinya gugur di medan pertempuran.
Seperti kebanyakan anak lainnya, beliau tumbuh dan berkembang secara wajar. Dari masa kanak-kanak, Zainuddin kecil dalam pergaulannya sehari-hari selalu mencerminkan sifat-sifat terpuji, hormat terhadap orang yang tua, dan sopan kepada sesama. Tidak heran, ketika masa kecilnya banyak orang yang sayang pada dirinya.
Karena mendapat pendidikan agama sejak dini, membuat sifat dan sikap kepemimpinannya sudah mulai nampak terutama dalam pergaulannya sehari-hari, sesuai dengan ajaran agama Islam yang diyakini kebenarannya.
Ketika usia Zainuddin menginjak empat tahun, beliau diasuh oleh Amak Ismail dan Inaq Isah yang sekaligus sebagai orang tua angkatnya. Karena pada saat itu, kedua pasangan ini belum dikaruniai seorang anak. Kendati demikian, Zainuddin kecil sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.
Berada di buaian dan belaian kasih sayang orang tua angkat, tidak serta merta beliau di lepas begitu saja oleh TGH.M. Arsyad. Dengan penuh rasa kasih sayang, beliau dididik dengan ajaran agama. Sehingga orang tua beliau memiliki peran ganda, yaitu disatu sisi sebagai orang tua, dan disisi lain sebagai sosok guru yang sangat dihormati.
Mendapat pendidikan dari sang ayah yang cukup disiplin, membuat sosok Zainuddin kecil cukup cerdas, jujur, rendah hati baik budi pekertinya dan semakin nampak jiwa kepemimpinannya, walaupun diusia yang masih belia. Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar