Lokok Aur, Lombok Utara- Siswa Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) Dusun Lokok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, belum lama ini mendirikan pengurus Badan Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah Maraqitta’limat (Bazizsmar).
Hal tersebut diungkapkan Ustazd Sabran, pada ketika ditemui di MI Maraqitta’limat Desa Anyar. Menurutnya pendirian Bazismar, karena melihat kondisi masyarakat yang berada di sekitar madrasah masih banyak yang kehidupannya pas-pasan.
“Untuk meningkatkan kepedulian para siswa terhadap masyarakat sekitarnya, didirikanlah Bazismar sekolah. Dan melalui badan ini para siswa memperogramkan pengumpulan beras setiap kali memesak dua sendok kecil atau sering disebut dengan cara ‘jimpitan’. Dan beras itu dikumpulkan setiap hari jum’at, kemudian dibagikan kepada yang berhak menerimanya”, tuturnya.
Selain itu, lanjut Sabran, siswa juga menyisihkan uang belanjanya setiap hari untuk membantu anak-anak yang kurang mampu sebagai biaya pendidikannya. “Ini dilakukan untuk membiasakan para siswa hidup tolong-menolong antar sesame yang sekaligus dengan bersedekah dapat menolak bala’ atau bencana”,jelasnya.
Sementara ketua Bazismar, Sugran yang juga siswa MTs-MT, mengaku program jangka panjangnya, kedepan dapat mendirikan Baitul Mal Wat-Tamwil (BMT), sehingga dapat membantu masyarakat yang kurang mampu , entah itu berupa pinjaman modal usaha atau lainnya.
“Karena Bazismar ini baru terbentuk sehingga kita awali programnya dengan beras jimpitan dan menyisihkan belanja sekolah untuk membantu orang-orang yang membutuhkan”, pungkas Sugran. (Ari)
Hal tersebut diungkapkan Ustazd Sabran, pada ketika ditemui di MI Maraqitta’limat Desa Anyar. Menurutnya pendirian Bazismar, karena melihat kondisi masyarakat yang berada di sekitar madrasah masih banyak yang kehidupannya pas-pasan.
“Untuk meningkatkan kepedulian para siswa terhadap masyarakat sekitarnya, didirikanlah Bazismar sekolah. Dan melalui badan ini para siswa memperogramkan pengumpulan beras setiap kali memesak dua sendok kecil atau sering disebut dengan cara ‘jimpitan’. Dan beras itu dikumpulkan setiap hari jum’at, kemudian dibagikan kepada yang berhak menerimanya”, tuturnya.
Selain itu, lanjut Sabran, siswa juga menyisihkan uang belanjanya setiap hari untuk membantu anak-anak yang kurang mampu sebagai biaya pendidikannya. “Ini dilakukan untuk membiasakan para siswa hidup tolong-menolong antar sesame yang sekaligus dengan bersedekah dapat menolak bala’ atau bencana”,jelasnya.
Sementara ketua Bazismar, Sugran yang juga siswa MTs-MT, mengaku program jangka panjangnya, kedepan dapat mendirikan Baitul Mal Wat-Tamwil (BMT), sehingga dapat membantu masyarakat yang kurang mampu , entah itu berupa pinjaman modal usaha atau lainnya.
“Karena Bazismar ini baru terbentuk sehingga kita awali programnya dengan beras jimpitan dan menyisihkan belanja sekolah untuk membantu orang-orang yang membutuhkan”, pungkas Sugran. (Ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar